Minggu, 22 November 2015
Mengajar Itu Sulit, Menantang, Tapi Menyenangkan Selengkapnya
Posted By: Unknown - 09.00Menjadi guru (mengajar) itu sulit, karena kondisi dan stamina kita dituntut selalu baik. Meski guru jelas bukanlah malaikat. Mengapa mesti baik, karena imbasnya biasanya ke anak-anak didik. Kenapa biasa kita dengar atau kita lihat seorang guru memperlakukan atau mengatakan kata-kata yang tidak pantas kepada murid sebagai wujud kemarahannya, karena pikiran dan jiwanya dalam kondisi yang kurang stabil. Sehingga kesalahan yang sedikit saja bisa-bisa berujung pada tindak pemukulan. Sementara pada situasi yang berbeda, di saat kondisi guru tersebut berada dalam mood yang baik, maka bisa jadi kesalahan yang sama akan dihadapi dengan cara yang lebih ramah dan persuasif.
Mengajar itu menantang, karena setiap hari kita akan menghadapi masalah murid yang berbeda-beda. Belum lagi masalah antara sesama pengajar yang lain. Sementara mengajar, murid A melaporkan ini, murid B melaporkan itu, murid C dan D terlibat adu mulut, sementara guru sedang mendengarkan hafalan murid E. Huaaa.......biasanya dalam kondisi seperti ini, saya lebih memilih untuk berdiam diri dan tenang sejenak. Mencoba mencerna dan mengamati satu per satu kejadian yang sementara berlangsung. Setelah itu menarik napas yang panjang dan mulai berbicara satu demi satu kepada mereka. Suara saya termasuk kecil dan kesulitan untuk berbicara di depan murid-murid yang kadang jumlahnya hampir empat puluh dengan kebisingan suara yang campur aduk. Tipe kenakalan anak mulai yang biasa-biasa sampai pada tingkatan yang lebih serius jadi PR setiap hari. Anak yang nampak baik di depan mata terkadang menyimpan rahasia pribadi yang tidak bisa terbaca dengan mudah. Kelainan perilaku anak bisa menjadi cermin dari ketidakberesan perlakuan orangtua di rumah. Inilah hal-hal yang menantang untuk saya jadikan agenda penyelesaian.
Mengajar itu menyenangkan. Dan akhirnya jika pekerjaan tersebut sudah disenangi dan dicintai dengan sepenuh jiwa dan raga, maka apa pun kendalanya ia akan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Bahkan ia bisa menjadi pendorong semangat untuk membantu menyelesaikan banyak masalah yang terjadi dalam berlangsungnya proses belajar-mengajar tersebut. Panggilan lembut anak-anak saat mereka melintas di depan rumah, atau berpapasan di jalan sambil cium tangan jadi atmosfir yang menyejukkan dan membekas ke dalam jiwa. Mereka nampak sangat menaruh harap pada guru-gurunya, yang ditunjukkan dengan rajinnya mereka datang mengaji, menghafal doa dan surah, ataupun dimintai tolong melakukan pekerjaan bersih-bersih masjid dll. Anak-anak akan selalu butuh telinga-telinga untuk mendengarkan, wajah-wajah yang teduh dan tersenyum kepada mereka bagaimanapun sikapnya. Jika bukan orang dewasa di sekitarnya yang mau meluangkan waktu untuk mendengarkan dan membimbing mereka, lalu kepada siapa lagi mereka akan lari mengadu?
(kompasnia.com)
About Unknown
Magazine Power Theme is officially developed by Templatezy Team. We published High quality Blogger Templates with Awesome Design for blogspot lovers.The very first Blogger Templates Company where you will find Responsive Design Templates.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SOCIALIZE IT →